MAKASSAR- Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar menjadi salah satu wahana sosialisasi dan skrining Tim FMS Eliminasi TB pada Kamis, 14 Desember 2023.
Di hadapan enam puluhan peserta sosialisasi, perwakilan Tim FMS Jumrani Ramli, S.Kep.Ners mengungkapkan, sebelumnya, sudah ada lima mahasiswa PoltekMu yang diutus untuk mengikuti pelatihan untuk skrining TB. Kelimanya sudah siap untuk menjadi duta eliminasi TB.
Kelima mahasiswa tersebut, yakni L.M. Bryan Toni Saputra, Auliya Aelani, Dian S. Rivai, Elsa Mooduto, dan Putri Pratiwi Djamil. Mereka adalah mahasiswa tingkat dua dan tiga Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) PoltekMu Makassar.
Jumrani Ramli mengungkapkan, pihaknya sengaja menyasar mahasiswa karena menyadari bahwa generasi muda ini memiliki peran sebagai agen perubahan. Pihaknya berharap, mahasiswa mengenal masalah TB sebagai salah satu masalah besar manusia kini sehingga dapat memperbaiki keadaan tersebut.
Karena itu, pihaknya mengajak mahasiswa PoltekMu bersama lima mahasiwa yang telah dilatih menjadi relawan untuk bergerak mengupayakan terwujudnya Indonesia Bebas TB 2050. Hal itu harus dimulai dengan memahami bagaimana penyakit TB itu, penularan, dan pengobatannya. Karena itulah sosialisasi dilakukan.
Tidak hanya sosialisasi, untuk bergerak cepat dalam penanganan kasus, pihaknya bersama lima mahasiswa yang telah menjadi relawan juga akan melakukan skrining bagi seluruh civitas akademika PoltekMu Makassar.
Direktur PoltekMu Makassar, Prof. Dr. K.H. Mustari Bosra, M.A. menyatakan dukungannya atas program Tim FMS Eliminasi TB itu. Ia berharap skrining TB bisa segera dilakukan bagi seluruh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan PoltekMu.
Hal itu, kata dia, mesti dilakukan karena potensi virus TB ada di setiap tubuh manusia. Hanya saja, selama ini, mungkin imun tubuh yang masih baik dan belum ada pemicu yang menyebabkan virus TB itu menjangkit. Bahkan, mungkin, sudah ada yang terjangkit hanya belum diketahui. Karena itulah, ia mendukung, skrining TB harus dilakukan.
Ia menambahkan, muslim memang harus mengutamakan upaya untuk menjaga kesehatan. Beberapa ayat Quran dan Hadis memuji orang sehat, seperti Nabi Musa saat akan diambil menantu oleh Nabi Ayub. Alasan Nabi Musa dipilih, karena kuat, sehat, dan cerdas.
Lebih lanjut, Ia menambahkan, ayat dalam Surah Al-Falaq yang menyebut tertuju pada makhluk Allah yang saat itu belum bisa terlihat oleh manusia , kini disebut kuman dan virus. Memerangi atau melawan kuman dan virus, termasuk TB memang harus selalu diupayakan.
Mustari Bosra mengaku, dirinya memang selalu menegaskan kepada angkatan muda Muhammadiyah untuk mengupayakan agar sehat fisik dan jiwa sehingga bisa bertahan hidup minimal sama dengan usia Nabi Muhammad dan prediksi Nabi, yaitu 60–70 tahun.
“Memang Allah sudah tentukan rezeki, umur, dan jodoh. Namun, dalam kajian ilmu Qalam, ada jabariyah dan qadariyah. Muhammadiyah berkeyakinan untuk mengedepankan rasio tapi tidak terlalu esktrem, tidak juga berpasrah saja bahwa semua biarlah terjadi. Kita harus mengupayakan mengubah keadaan,” kata dia.
Sementara itu, salah satu relawan Tim FMS Eliminasi TB dari PoltekMu Makassar L.M. BRYAN TONI SAPUTRA menyatakan dirinya siap untuk melakukan skrining masal bagi seluruh civitas akademika.
“Apalagi kami sudah punya tokennya. Kami juga sudah dilatih. Insya Allah, kami targetkan semua mahasiswa PoltekMu kami skrining,” kata dia.
Hal itu diyakan salah satu anggota tim lainnya, Auliya Aelani. Kata dia, tidak hanya menskrening, pihaknya juga akan menyosialisasiakan terkait penyakit mematikan itu kepada mahasiswa sehingga mereka dapat menyebarluaskan terkait TB itu. “Bukan tidak mungkin, dari mereka setelah kami sosialisasikan, bisa juga menskrening,” kata dia.
Mereka juga akan mengupayakan masifnya gerakan kampanye terkait penanganan penyakit TB itu. Mereka menyayangkan karena di kampus kesehatan seperti PoltekMu Makassar tidak ada alat peraga kampanye terkait TB.
“Kami akan mengadakan poster terkait etika batuk dan cara mencuci tangan yang benar. Tidak cuma poster, kami juga akan mengupayakan konten medsos.”